Bermain di kategori usia yang lebih tua, tak jadi masalah bagi tim EFA 2010. Tampil di Liga RMOL 2022 kategori U-13 akan dijadikan sarana untuk mematangkan skill, teknis, serta emosi para pemain EFA 2010.
"Kita bersyukur bisa ikut di Liga RMOL 2022 karena anak-anak kita ini ada beberapa satu usia di bawah mereka (U13). Ini jadi pengalaman tersendiri buat mereka, pemanasan ikut turnamen-turnamen ya, kami juga konsisten dengan ini," kata pelatih kepala EFA 2010, Andri Yansyah, saat ditemui di Lapangan Gsport Arcici, Jakarta Pusat, Minggu (25/9).
Melalui Liga RMOL ini anak-anak yang usianya masih 12 tahun ini ditantang untuk lebih berani bertanding dengan lawan yang lebih tua serta postur tubuh yang lebih besar.
Hal inilah yang membuat Andri yakin mental anak-anak didiknya terbentuk saat melakoni Liga RMOL.
Andri juga yakin anak didiknya dapat dapat mengiplementasikan taktik sesuai dengan arahannya. Terutama untuk mengatasi musuh yang berbeda postur tubuh dan stamina.
"Kami persiapan dua minggu sebelumnya. Kami persiapannya dengan dribbling (menggiring bola), finishing (mencetak gol), dan juga defend (bertahan). Kita main normal saja sih enggak ada strategi khusus. Main normal agar anak-anak percaya diri aja, normal saja," jelas Andri.
Andri yang sudah menjadi pelatih di Erlangga FA sejak 2018, berharap Liga RMOL ini dapat terus berlangsung pada tahun-tahun mendatang.
"Sebisa mungkin (Liga RMOL) digelar setiap tahun dengan jadwal yang bagus seperti ini, bagus buat anak-anak," tandas Andri.