Asisten pelatih Tim U-16 Indonesia, Firmansyah, membeberkan soal pembinaan pemain usia dini kepada peserta yang hadir di acara Sosialisasi Liga RMOL/RMOL
Gairah besar bermunculan dari para peserta dan calon peserta Liga RMOL 2022. Keyakinan pun lahir, bahwa Liga RMOL akan memberi sesuatu yang selama ini tidak mereka dapatkan saat mengikuti turnamen di "warung sebelah".
Antuasiasme ini tampak saat panitia pelaksana menggelar Sosialisasi Liga RMOL 2022, di Hotel Dafam Enkadeli Thamrin, Jakarta, Senin (22/8). Bahkan sejumlah perwakilan sekolah sepak bola (SSB) sudah datang sebelum jadwal yang sudah ditentukan, yaitu pukul 14.00 WIB.
Nah, usai pemaparan soal Liga RMOL yang disampaikan panitia pelaksana, sejumlah perwakilan SSB pun menyampaikan keyakinannya terhadap pelaksanaan liga sepak bola usia dini yang baru pertama kali digelar pada tahun ini.
Salah satu adalah karena lokasi pertandingan yang relatif berada di tengah. Yaitu di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan.
Salah satunya adalah coach Aep dari SSB Abimanyu. Saking berminatnya, coach Aep menyatakan siap mundur atau menarik timnya dari kompetisi lain.
"Namun ada baiknya kompetisi digelar di akhir pekan. Karena kalau digelar di hari biasa, bisa jadi ada tim yang datang terlambat atau datang tanpa jumlah pemain yang kurang," jelas pelatih yang sudah cukup dikenal di kalangan SSB di Jakarta ini.
Merespons permintaan coach Aep, Mega Irawan selaku ketua panitia menyatakan akan mempertimbangkannya. Terlebih sebagian besar perwakilan SSB yang datang pun menyatakan hal yang sama.
Di akhir acara, panitia pun membagikan 3 hadiah bagi penanya terbaik berdasarkan penilaian penitia dan asisten pelatih Tim U-16 Indonesia, Firmansyah, yang memberikan banyak masukan kepada para pelatih dan manajer SSB yang hadir.
Salah satu penerima hadiah sudah tentu coach Aep dari SSB Abimanyu.